Sungai Lubai
| 0 komentar |
Bekarang Ikan
Pengalaman bekarang yang kedua adalah pada tahun 1976 di Danau Lau Lau, Desa Jiwa Baru Kecamatan Lubai Kabupaten Mauarta Enim Provinsi Sumatera Selatan, penulis saat itu masih kelas II SMP Negeri Talang Padang Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Ketika Kakak penulis hendak melangsungkan acara Resepsi pernikahannya acara bekarang ikan dilangsungkan pihak keluarga kami dan lokasi bekarang ikan ini yang memilikinya hanya keluarga besar kami, sehingga yang melakukannya hanya 8 orang saja. Penulis saat itu tidak boleh untuk ikut bekarang ikan, dihawatirkan mendapat bahaya. Tapi larangan itu tidak penulis gubris, akhirnya penulis mendapatkan bahaya yaitu kena patil duri ikan Kalang sejenis ikan Lele, suatu pengalaman yang tidak terlupakan karena saat itu penulis badannya jadi panas dingin...
| 0 komentar |
Tanjung Kemala
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Tanjung Kemala dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di paling hilir sungai Lubai ini menjadi Kemale dari desa-desa di sepanjang aliran Sungai Lubai. Kemala dapat diartinya Mahkota Raja atau Ratu, ataupun sesuatu Desa yang menjadi kebanggaan para penduduknya dan Pemerintahannya. Tanjung Kemala dapat diartikan Mahkotanya desa-desa di sepanjang sungai Lubai. Terbukti di Desa ini merupakan tempat tinggal Pasirah Marga Lubai Suku I terakhir sebelum marga ditiadakan dan diganti dengan sebutan Desa.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Tanjung yaitu tanah (ujung) atau pegunungan yang menganjur ke laut (ke danau); Tan·jung yaitu pohon yang bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan berbau harum, biasa dipakai untuk hiasan sanggul; Mimusops elengi; 2 bunga tanjung; Tan·jung n tumbuhan paku yang tumbuh di rawa-rawa; Diplazium esculentum; Tan·jung n bintang perak atau emas tanda pangkat (disematkan pd polet atau leher baju) dan Kemala berarti batu yang indah dan bercahaya (berasal dr binatang), banyak khasiatnya dan mengandung kesaktian, contoh Golok Kemala Hijau, Naga Kemala Putih.
| 0 komentar |
Sumber Mulia
Sumber Mulia ”bahasa Lubai : Duson Sumber Mulie” .
Desa Sumber Mulia adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 5.368 jiwa terdiri dari : laki-laki 2.583 jiwa dan perempuan 2.785 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang, para tokoh yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang dihuni oleh penduduknya yang mempunyai pendapatan mampu untuk mendukung kehidupan yang mulia, atau nama ini di adopsi dari asal usul masyarakatnya sebelum berdomisli disini.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Sum·ber yaitu tempat keluar (air atau zat cair); asal (dl berbagai arti), segala sesuatu, baik yg berwujud maupun yg tidak berwujud, yg digunakan untuk mencapai hasil, msl peralatan, sediaan, waktu, dan tenaga; Mu·lia yaitu tinggi (tt kedudukan, pangkat, martabat), tertinggi, terhormat, : luhur (budi dsb); baik budi (hati dsb): sangat -- hatinya, bermutu tinggi;
Blogged with the Flock Browser
| 0 komentar |
Sumber Asri
Sumber Asri dalam ”bahasa Lubai : Duson Mulan Bagos”
Desa Sumber Asri adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 1.554 jiwa terdiri dari : laki-laki 788 jiwa dan perempuan 766 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Sumber Asri dimaksudkan oleh para tokoh yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai setelah menjadi Desa difinitif, maka masyarakat yang berdomisili disini mendapatkan keindahan dalam tatanan kehidupan masyarakatnya. Desa ini menjadi Sumber kehidupan dari masyarakat yang berdomisili disini dan selalu bahagia karena desanya indah atau asri.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Sum·ber yaitu tempat keluar (air atau zat cair); asal (dl berbagai arti): ia berusaha mendekati dan menemukan asal bunyi yang memesonanya; segala sesuatu, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang digunakan untuk mencapai hasil, msl peralatan, sediaan, waktu, dan tenaga; dan As·ri a indah dan sedap dipandang mata: pertamanan itu menambah -- nya kota; ke·as·ri·an n keindahan dan kesedapan pemandangan.
| 0 komentar |
Suka Merindu
Suka Merindu ”bahasa Lubai : Duson Galak Sumangkan”.
Desa Suka Merindu adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 3.269 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.567 jiwa dan perempuan 1.702 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Suka Merindu dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang senang menerima para pendatang. Karena keramah tamahan penduduk di Desa ini, maka para tamu yang data akan selalu terkenang kebaikannya atau Suka Merindu. Dahulu desa merupakan bagian Marga Rambang Kapak tenggah II.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Su·ka yaitu berkeadaan senang (girang); girang hati; senang hati; mau; sudi; senang; gemar; menaruh simpati; setuju;; menaruh kasih; dan Rin·du yaitu sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu: Me·rin·du yaitu menjadi rindu; bernyanyi krn rindu; me·rin·du·kan v 1 sangat menginginkan dan mengharapkan (hendak bertemu):
Blogged with the Flock Browser
| 0 komentar |
Suka Menanti
Menanti dalam ”bahasa Lubai : Duson Menunggu” .
Desa Suka Menanti adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 1.010 jiwa terdiri dari : laki-laki 524 jiwa dan perempuan 486 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Menanti dimaksudkan oleh para tokoh yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang sudah lama menanti menjadi sebuah desa definitif setelah lama menjadi persiapan. Penantian itu akan segera terwujud, setelah menunggu sekian lama.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Nan·ti yaitu waktu yang tidak lama dari sekarang; waktu kemudian; akan tunggu; ber·nan·ti-nan·ti v selalu menunggu; lama menunggu; ber·nan·ti·an v 1 menunggu-nunggu; berjaga-jaga: mereka ~ di pantai; 2 saling menunggu; me·nan·ti v menunggu: telah lama saya ~ Anda di sini; me·nan·ti-nan·ti v menunggu-nunggu: dr tadi kami ~ kedatanganmu; me·nan·ti·kan v menunggu kedatangan orang atau sesuatu yg akan datang: lama ia ~ ibunya; bus itu ~ calon penumpangnya yg masih harus menyeberang jalan; ter·nan·ti-nan·ti v menanti-nanti dng penuh harapan; berharap-harap: banyaklah orang ~ hendak melihat bagaimana hasil perundingan itu; nan·ti-nan·ti·an v ternanti-nanti; saling menanti; pe·nan·ti n 1 orang yg menanti (menunggu); 2 penerima tamu; pe·nan·ti·an n 1 tempat menanti (menunggu); 2 hal (keadaan) menanti.
Blogged with the Flock Browser
| 0 komentar |
Prabu Menang
Prabu Menang dalam “bahasa Lubai : Duson Permenang”
Desa Prabu Menang adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 1.548 jiwa terdiri dari : laki-laki 764 jiwa dan perempuan 784 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Prabu Menang nama desa ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang selalu unggul atau selalu memproleh kemenangan. Dalam bahasa Jawa Prabu artinya : Raja. Prabu Menang artinya Raja Menang.
- Kamus Besar Bahasa Indoensia sebagai berikut : Pra·bu yaitu (sebutan) raja: sang -- , baginda; ke·pra·bu·an n tanda-tanda kebesaran (kerajaan) dan Me·nang yaitu dapat mengalahkan (musuh, lawan, saingan); unggul: meraih (mendapat) hasil (perolehan) krn dapat mengalahkan lawan (saingan): lulus (dl ujian): mendapat hadiah (dl undian, sayembara, dsb), dapat melebihi; ldinyatakan benar (dl perkara)
| 0 komentar |
Pagar Gunung
Pagar Gunung dalam “bahasa Lubai : Duson Pagar Gunong”.
Desa Pagar Gunung adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 1.660 jiwa terdiri dari : laki-laki 800 jiwa dan perempuan 860 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Pagar Gunung dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di Lubai yang satu ini mempunyai kekuatan pertahanan atau menjadi pagar bagi desa-desa di sepanjang sungai Lubai secara alami yaitu berupa Gunung. Walaupun secara kasat mata di desa ini tidak terlihat keberadaan Gunung, karena desa ini didirikan pada dataran rendah yang rata. Nama desa Pagar Gunung, menurut informasi dari sahabat penulis yang merupakan putera Lahat bahwa disana ada nama Desa yang sama. Bahkan sahabat penulis ini menyatakan bahwa asal usul orang baca Jeme Lubai adalah merupakan migrasi zaman dahulu kala dari orang baca Jeme Gumay Talang. Bahkan penulis diundang untuk berkunjung kesana dan berziarah kepada salah satu makam Puyang yang terletak di Gumay Talang tersebut. Bahkan dikatakan ciri -ciri dari keturunan Puyang itu antara lain tidak boleh makan sejenis sayuran mirip Labu dalam base Lubai disebut Kondoh. Wallahu aklam bi showab. Saat ini pada Desa Pagar Gunung, terdapat Stasiun Kereta Api yang merupakan pintu gerbang masuk ke desa-desa Lubai lainnya. Suatu kebanggaan bagi masyarakat Lubai bahwa Nama Pagar Gunung telah dikenal dari zaman Kolonial Belanda dahulu dengan sebutan Pager Goenoeng.
- Kamus Besar Bahasa Indoensia sebagai berikut :Pa·gar yaitu digunakan untuk membatasi (mengelilingi, menyekat) pekarangan, tanah, rumah, kebun, dsb: -- bambu; -- kawat; -- makan tanaman, pb orang yg merusakkan barang yg diamanatkan (dititipkan) kepadanya; -- adat ketentuan (peraturan) adat; hukum adat; adat istiadat; -- ayu barisan penerima tamu yg terdiri atas wanita-wanita cantik; -- bambu pagar dr tanaman bambu (buluh); -- betis penjagaan yg ketat; -- bulan lingkungan (awan) yg tampak mengelilingi bulan; kandang bulan; -- buluh pagar bambu; -- desa pembantu penjaga keamanan desa (di Jawa Barat); -- duri pagar dr kawat berduri; -- hidup pagar dr pohon-pohonan yg rendah; -- lambung kubu; -- langkan tembok penutup lorong yg dibangun di sekeliling candi; -- negeri pelindung negeri; -- sua pagar sbg sekatan di antara kedua ekor kerbau yg akan diadu; ber·pa·gar v 1 memakai pagar; ada pagarnya; 2 dipagari: halaman rumahnya ~ besi; me·ma·gar v 1 memasang (membuat) pagar; 2 spt pagar; ~ diri bagai aur, pb hanya memikirkan diri sendiri; ~ diri menjaga diri; dan Gu·nung yaitu bukit yg sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dr 600 m); -- juga yg dilejang panas, pb 1 biasanya orang yg sudah kaya yg mendapat untung atau bertambah kaya; 2 orang yg telah berbuat kejahatan; ke -- tak dapat angin, pb akan mendapat keuntungan tetapi gagal; rendah -- tinggi harapan, pb harapan yg sangat besar; tak akan (takkan) lari -- dikejar, hilang kabut tampaklah dia, pb jangan tergesa-gesa dl mengerjakan (mencapai) sesuatu yg telah pasti;
| 1 komentar |
Pagar Dewa
Pagar Dewa “bahasa Lubai : Duson Pagar Diwe”.
Desa Pagar Dewa adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 2.181 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.087 jiwa dan perempuan 1.094 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Pagar Dewa dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang diliputi oleh sifat ke Dewa-an. Dengan harapan masyarakat yang berdomisili didesa ini mempunyai sifat baik dan santun, karena sifat para Dewa itu baik. Kata Dewa ini menggunakan bahasa sangsekerta atau bahasa melayu kuno, dalam ajaran islam kata Dewa tidak dikenal namun dikenal sebutan Malaikat.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Pa·gar yaitu yang digunakan untuk membatasi (mengelilingi, menyekat) pekarangan, tanah, rumah, kebun, dsb: -- bambu; -- kawat; -- makan tanaman, pb orang yg merusakkan barang yg diamanatkan (dititipkan) kepadanya; -- adat ketentuan (peraturan) adat; hukum adat; adat istiadat; -- ayu barisan penerima tamu yg terdiri atas wanita-wanita cantik; -- bambu pagar dr tanaman bambu (buluh); -- betis penjagaan yg ketat; -- bulan lingkungan (awan) yg tampak mengelilingi bulan; kandang bulan; -- buluh pagar bambu; -- desa pembantu penjaga keamanan desa (di Jawa Barat); -- duri pagar dr kawat berduri; -- hidup pagar dr pohon-pohonan yg rendah; -- lambung kubu; -- langkan tembok penutup lorong yg dibangun di sekeliling candi; -- negeri pelindung negeri; -- sua pagar sbg sekatan di antara kedua ekor kerbau yg akan diadu; ber·pa·gar v 1 memakai pagar; ada pagarnya; 2 dipagari: halaman rumahnya ~ besi; me·ma·gar v 1 memasang (membuat) pagar; 2 spt pagar; ~ diri bagai aur, pb hanya memikirkan diri sendiri; ~ diri menjaga diri; dan De·wa /déwa/ yaitu roh yang dianggap atau dipercayai sbg manusia halus yg berkuasa atas alam dan manusia: Batara Surya ialah -- matahari; 2 ki orang atau sesuatu yg sangat dipuja; 3 Bl gelar kasta (golongan) Brahmana; men·de·wa·kan v menganggap (memuja) sbg dewa: pengikut aliran kepercayaan itu ~ pemimpinnya;
Blogged with the Flock Browser
| 0 komentar |
Mekar Jaya
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Mekar Jaya dimaksudkan oleh nenek moyang, para tokoh yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang dihuni oleh penduduknya yang laksana bunga sedang mekar nan indah dipandang mata, jaya selalu kehidupan masyarakatnya. Dengar maksud kata Mekar untuk mengingatkan pada generasi selanjut bahwa ini merupakan hasil dari pemekaran desa di Kecamatan Lubai. Pe·me·kar·an adalah proses, cara, perbuatan menjadikan bertambah besar.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Me·kar yaitu (mulai) berkembang; menjadi terbuka; mengurai: mawar itu -- disinari matahari pagi; mayang, menjadi besar dan gembung; menjadi banyak: adonan roti ini telah, menjadi bertambah luas (besar, ramai, bagus, dsb): jalan sudah makin besar, kota juga tambah, mulai timbul dan berkembang: di hatinya mulai -- perasaan cinta; dan Ja·ya yaitu selalu berhasil; sukses; hebat; - ber·ja·ya v berhasil; beruntung; menang; mencapai kemegahan (kebesaran): pulang dng tiada ~; ke·ber·ja·ya·an n perihal berjaya: kesejahteraan anak masa kini merupakan penentu ~ bangsa di kemudian hari; men·ja·ya·kan v menyebabkan jaya (berbahagia, berhasil, dsb); ke·ja·ya·an n 1 kemegahan; kebesaran; kemasyhuran; 2 keadaan yg mapan dan menguntungkan (baik dl segi materi maupun jiwa).
| 0 komentar |
Lubai Persada
Lubai Persada dalam ”bahasa Lubai : Duson Lubai Persada” .
Desa Lubai Persada adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 1.168 jiwa terdiri dari : laki-laki 539 jiwa dan perempuan 1629 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Lubai Persada dimaksudkan oleh nenek moyang atau tokoh yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai walapun ini baru akan tetapi mempunyai wilayah yang diakui keradaannya oleh masyarakat yang tinggal di Desa-desa di sepanjang aliran sungai Lubai. Desa-desa tua seperti : desa Tanjung Kemala yang merupakan paling hilir sungai Lubai sampai dengan Desa Karang Agung yang merupakan paling hulu sungai Lubai, yang merupakan cikal bakal desa-desa di sepanjang sungai Lubai. Kata persada sering diucapkan masyarakat, tapi sangat sedikit yang memahami artinya. Misal Persada Nusantara, Bakhti Persada.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Lu.bai tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Lubai adalah sebuah nama Sungai yang terletak di Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan dan Per·sa·da yaitu lantai yang lebih tinggi atau bertangga, tempat duduk orang besar (raja dsb), taman tempat bersenang-senang; pancapersada; 3 tempat (gedung, istana, dsb); -- tanah air tanah tumpah darah; ibu pertiwi
| 0 komentar |
Lubai Makmur
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Lubai Makmur dimaksudkan oleh nenek moyang atau tokoh yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Kecamatan Lubai ini, menjadi tempat tinggal masyarakat penuh dengan kesejahteraan, sehingga hidupnya makmur. Karena kalau sudah makmur pasti sejahtera, dan tidak mungkin sejahtera kalau tidak makmur.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Lubai tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Lubai adalah sebuah nama Sungai yang terletak di Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan dan Mak·mur yaitu banyak hasil: Karawang dahulu dikenal sebagai daerah -- beras, banyak penduduk dan sejahtera: pembangunan menuju masyarakat yg adil dan serba kecukupan; tidak kekurangan: hidupnya sudah --; me·mak·mur·kan v membuat (menyebabkan, menjadikan) makmur: perluasan daerah pertanian itu akan - kehidupan petani; ke·mak·mur·an n keadaan makmur: kita harus mengubah kemiskinan menjadi -; - nasional 1 semua harta milik dan kekayaan potensi yg dimiliki negara untuk keperluan seluruh rakyat; 2 keadaan kehidupan negara yg rakyatnya mendapat kebahagiaan jasmani dan rohani akibat terpenuhi kebutuhannya;
| 0 komentar |
Lecah
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Lecah dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang Subur, pada pendirian desa ini kondisi tanah yang berari atau berlumpur. Karena desa ini sesungguhnya merupakan pengembangan dari suatu tempat tinggal para petani Karet disini, yang berasal dari beberapa desa sipanjang aliran sungai Lubai. Kata lecah artinya Basah menurut kamus bahasa Melayu. Lecak artinya lembek/cair lengket. Bahasa Lubai Licak adalah tanah yang mirip dengan lumpur, biasa tanah kering setelah ditimpa hujan akan menjadi Licak.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Le·cah yaitu tanah yang berair dan berlumpur; tempat becek; sawah; dr -- lari ke duri, pb menghindarkan diri dr kesukaran, mendapat yang lebih besar; ber·le·cah v bermain-main dng lecah; bekerja dl lecah; ter·le·cah v 1 terperosok ke dl lecah; 2 kena lumpur; 3 ki mendapat nama buruk.
| 0 komentar |
Kurungan Jiwa
Kurungan Jiwa dalam “bahasa Lubai : Duson Kurungan Jiwe”.
Desa Kurungan Jiwa adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 0.000 jiwa terdiri dari : laki-laki 0.000 jiwa dan perempuan 0.000 jiwa, dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet, dan beragama islam.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Kurungan Jiwa dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di Lubai yang satu ini, mempunyai kekuatan bela diri yang tinggi atau dapat melindungi Jiwa. Ini dapat dibuktikan bahwa masyarakat Kurungan Jiwa banyak yang mempunyai cerita atau legenda bahwa nenek moyangnya merupakan orang-orang yang sakti atau digdaya, mempunyai kekuatan bela diri yang mempuni dapat menunduk binatang buas seperti Harimau dan Ular. Dilampung terdapat nama desa yang mirip dengan nama Desa Kurungan Jiwa, yaitu Desa Kurungan Nyawa terletak di Kota Bandar Lampung.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Ku·rung·an yaitu tempat untuk mengurung; sangkar; kandang burung, penjara: ia meringkuk dl ~ selama 12 tahun, ruang yang diberi berdinding; bilik (di perahu), wadah pemiaraan ikan yang biasanya diletakkan di sungai (danau dsb) dan Ji·wa yaitu roh manusia (yg ada di dl tubuh dan menyebabkan seseorang hidup), seluruh kehidupan batin manusia (yg terjadi dr perasaan, pikiran, angan-angan, dsb), sesuatu atau orang yg utama dan menjadi sumber tenaga dan semangat: beliau dipandang sbg -- pergerakan rakyat, isi (maksud) yg sebenarnya; arti (maksud) yg tersirat (dl perkataan, perjanjian, dsb), buah hati; kekasih, orang (dl perhitungan penduduk): penduduk Jakarta telah melebihi 10 juta
Desa Kurungan Jiwa digabung dengan desa Baru Lubai dengan Jiwa Baru, jumlah penduduk : 1.747 Jiwa terdiri dari laki-laki 836 jiwa dan perempuan 911 jiwa.
Blogged with the Flock Browser
| 0 komentar |
Kota Baru
Kota Baru dalam “bahasa Lubai : Duson Kute Anyar”.
Desa Kota Baru adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 1.914 jiwa terdiri dari : laki-laki 939 jiwa dan perempuan 975 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Kota Baru dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di Lubai yang baru didirikan saat itu menjadi kotanya diantara desa-desa yang berada di sepanjan sungai Lubai. Nama Kota Baru ini bermakna bahwa walapun Kota Baru hanya sebuah Desa tapi masyarakat nya telah berinteraksi sosial gaya perkotaan. Saat ini dapat kita perhatikan cara berpakaian, cara komunikasi di Desa Kota Baru Lubai, mirip sekali dengan masyarakat yang berdomisili di perkotaan.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Ko·ta yaitu daerah permukiman yg terdiri atas bangunan rumah yg merupakan kesatuan tempat tinggal dr berbagai lapisan masyarakat, daerah pemusatan penduduk dng kepadatan tinggi serta fasilitas modern dan sebagian besar penduduknya bekerja di luar pertanian dan Ba·ru yaitu : belum pernah ada (dilihat) sebelumnya, belum pernah didengar (ada) sebelumnya, belum lama selesai (dibuat, diberikan), belum lama dibeli (dimiliki), segar (belum lama dipetik atau ditangkap), belum lama bekerja dan Baru pohon yg serat kulitnya dapat dibuat tali; Hisbiscus tiliaceus;
Blogged with the Flock Browser
| 0 komentar |
Karang Sari
Karang Sari dalam ”bahasa Lubai : Duson Karang Sari” .
Desa Karang Sari adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 1.557 jiwa terdiri dari : laki-laki 788 jiwa dan perempuan 769 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Karang Sari dimaksudkan oleh para tokoh yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang dihuni oleh penduduknya yang mempunyai keteguhan hati laksana Batu Karang, yang mempunyai tatanan masyarakat yang baik baik laksana taman sari bungga. Nama ini mungkin juga di adopsi dari asal usul masyarakatnya sebelum mereka berdomisili disini.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Ka·rang yaitu batu kapur di laut yang terjadi darizat yang dikeluarkan oleh binatang kecil jenis anthozoa (tidak bertulang punggung); pulau (gunung, batu) di laut yang terjadi dari tumpukan karang yang sudah membatu; tumbuhan laut yang menyerupai atau seperti karang dan Sa·ri yaitu pakaian wanita tanpa jahitan, panjangnya 5—7 m, terlilit rapi, ujung yg satu menutup tubuh, ujung yg lain disampirkan di pundak dan terjuntai di dada, isi utama (dr suatu benda), pokok isi (karangan, berita, dsb); bagian terpenting (tt pelajaran dsb); ikhtisar (dr uraian, pidato, dsb), butir-butir pd bunga yg mengandung sel jantan (sbg alat pembiakan bagi tumbuh-tumbuhan), spt serbuk sari; sa·ri kl n bunga: taman --sa·ri Jk n, sa·ri-sa·ri n tiap-tiap hari; saban sari: tidak spt -- nya, tidak spt setiap hari; tidak spt biasanya; luar biasa, sa·ri n pakaian wanita tanpa jahitan, panjangnya 5—7 m, terlilit rapi, ujung yg satu menutup tubuh, ujung yg lain disampirkan di pundak dan terjuntai di dada.
| 0 komentar |
Karang Mulia
Karang Mulia dalam ”bahasa Lubai : Duson Karang Mulie” .
Desa Karang Mulia adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 2.401 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.045 jiwa dan perempuan 1.356 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani, dan beragama islam.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Karang Mulia dimaksudkan oleh para tokoh yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang dihuni oleh penduduknya yang mempunyai keteguhan hati laksana Batu Karang, yang berakhlak mulia atau nama ini di adopsi dari asal usul masyarakatnya sebelum mereka berdomisdi berada disini.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Ka·rang yaitu batu kapur di laut yg terjadi dr zat yang dikeluarkan oleh binatang kecil jenis anthozoa (tidak bertulang punggung); pulau (gunung, batu) di laut yang terjadi dari tumpukan karang yang sudah membatu; tumbuhan laut yang menyerupai atau seperti karang dan Mu·lia yaitutinggi (tt kedudukan, pangkat, martabat), tertinggi, terhormat: yg - para duta besar negara sahabat; luhur (budi dsb); baik budi (hati dsb), bermutu tinggi; berharga (tt logam, msl emas, perak, dsb)
Blogged with the Flock Browser
| 0 komentar |
Karang Agung
Karang Agung “bahasa Lubai : Duson Karang Agong”.
Desa Karang Agung adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 2.806 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.383 jiwa dan perempuan 1.423 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Karang Agung dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang mempunyai sifat keagungan. Kata karang dapat berarti rangkai, ataupun sebuah batu yang biasanya ada di Laut. Kata Agung artinya besar dan mulia. Karena pada kenyataan di Desa ini merupakan tempat tinggalnya Depati atau Pasirah yang menjadi kepala Pemerintahan Marga Lubai Suku II, sangat tepat jika Desa ini disebut Karang Agung.
- Kamus Besar Bahasa Indoensia sebagai berikut : Ka·rang yaitu batu kapur di laut yg terjadi dr zat yang dikeluarkan oleh binatang kecil jenis anthozoa (tidak bertulang punggung); pulau (gunung, batu) di laut yg terjadi dr tumpukan karang yg sudah membatu; tumbuhan laut yg menyerupai atau spt karang dan Agung yaitu besar; mulia; luhur:
| 0 komentar |
Gunung Raja
Gunung Raja dalam “bahasa Lubai : Duson Gunong Raje”.
Desa Gunung Raja adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 2.089 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.023 jiwa dan perempuan 1.066 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Gunung Raja dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di dekat aliran sungai Lubai ini menjadi tempat tinggal tertinggi para kepala Marga, seakan dia disamakan posisinya Raja. Gunung Raja dapat juga bermakna tempat yang dianggap terhormat pada zaman pemerintahan di Lubai menggunakan sistem marga. Dahulu marga Lubai Suku I dikepalai oleh Sarkowi berdomisili di Desa Gunung Raja. Kata Gunung berarti suatu anah yang menjulang tinggi dari dataran tanah lainnya. Raja berarti kepala pemerintahan dari suatu kerajaan yang system monarki. Suatu kerajaan yang roda pemerintahan menggunakan syariat Islam kepala pemerintahannya menggunakan sebutan Sulthon.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Gu·nung yaitu bukit yang sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dr 600 m); Ra·ja yaitu penguasa tertinggi pd suatu kerajaan (biasanya diperoleh sbg warisan); kepala daerah istimewa; kepala suku; sultan; sebutan untuk penguasa tertinggi dr suatu kerajaan; orang yang besar kekuasaannya (pengaruhnya) dl suatu lingkungan (perusahaan): -- minyak; orang yg mempunyai keistimewaan khusus (spt sifat, kepandaian, kelicikan): -- kumis; -- copet; 6
| 2 komentar |
Beringin
Beringin dalam “bahasa Lubai : Duson Beringen”.
Desa Beringin adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 2.374 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.148 jiwa dan perempuan 1.226 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Beringin dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah agar Desa di Lubai yang ketika awal pendiriannya banyak ditumbuhi pohon Beringin menjadi abadi, sehingga dikenang oleh cucunya. Saat ini pohon Beringin masih terdapat di Desa ini. Pohon Beringin merupakan tempat berteduh yang nyaman dan tempat para Burung-burung hinggap mencari makan. Sungguh tepat nenek moyang memberikan nama ini, karena Desa Beringin merupakan sebuah Desa yang akhirnya menjadi Ibukota kecamatan Lubai. Ibukota kecamatan dapat diartikan suatu tempat pusat pemerintah yang menaungi beberapa desa-desa Lubai disekitarnya.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Be·ri·ngin yaitu pohon besar yang tingginya mencapai 20—35 m, berakar tunggang, dr cabang-cabangnya keluar akar gantung, daunnya kecil berbentuk bulat telur yang meruncing ke ujung dan rimbun dengan tajuk berbentuk payung, buahnya kecil, bulat, dengan permukaan halus; Ficus benjamina; -- putih beringin yang daunnya berwarna putih bercak-bercak hijau kecil, pembiakannya dng biji atau cangkok; Ficus radicant vaiegata.
Legenda Puyang Serampu 7 (Tujoh) terkenal pada desa Beringin. Puyang 7 bersaudara ini pada masa hidupnya mempunyai kesaktian atau digdaya mandraguna. Puyang Serampu Tujuh terdiri dari 6 (enam) Saudar) laki-laki dan seorang prempuan.
(Sumber informasi : Lamtoni Zainal Abidin, yang saat ini bermukim di Kota Bandar Lampung).
Blogged with the Flock Browser
| 0 komentar |
Baru Lubai
| 0 komentar |
Aur
Aur dalam “bahasa Lubai : Duson Auor”.
Desa Aur adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduknya : 2.092 jiwa terdiri dari : laki-laki 1.033 jiwa dan perempuan 1.509 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet.
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Nama ini dimaksudkan oleh nenek moyang yang mendirikannya adalah sebuah Desa di Lubai yang dekat Sungai, atau ketika pendiriannya desa ini banyak pohon Bambu. Aur dalam bahasa Sunda adalah sungai. Pada kota Palembang terdapat Sungai Aur, yang bermuara ke Sungai Musi. Jika kata Aur ditambah huruf a menjadi Aura, maka menurut ilmu Fengshui adalah suatu energi yang tidak nampak dengan mata, namun ada dialam ini. Aura terdiri dari Aura Positif dan Aura Negatif. Jika kata Aur huruf u diganti menjadi i, maka akan dibaca menjadi Air.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Aur yaitu buluh; bambu; -- ditanam, betung tumbuh, Aur, meng·a·ur v menyebarkan (benih, bunga, dsb); menabur
| 0 komentar |
Air Asam
Makna nama desa :
- Penulis memberikan makna nama desa ini sebagai berikut : Nama ini dimaksudkan oleh para tokoh yang mendirikan nya adalah sebuah Desa di Lubai keberadaan dekat dengan sungai. Nama sungai ini Air Asam, letaknya diwilayah kecamatan Lubai kabupaten Muara Enim.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut : Air yaitu cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yg terdapat dan diperlukan dl kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen; Benda cair yang biasa terdapat di sumur, sungai, danau yang mendidih pad asuhu 100o C dan Asam yaitu pohon yang besar batangnya, daunnya kecil-kecil, buahnya berpolong-polong, dan masam rasanya; Tamarindus indica;
Blogged with the Flock Browser
| 0 komentar |
lubai
Marga Lubai merupakan sebuah komunitas yang berdomisili di sepanjang Sungai Lubai. Dulu termasuk wilayah Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam. Desa-desa diwilayah Sumatera Selatan, dalam sejarahnya memang biasanya berada di tepi sungai. Hal ini dikarenakan dulu transportasi menggunakan aliran sungai. Dari Sungai Musi sampai ke anak-anak sungainya, seperti Sungai Ogan, Sungai Rambang dan Sungai Lubai. Di sepanjang Sungai Lubai disebut "Batang akhi Lubai" terdapat desa-desa, dalam bahasa Lubai adalah dusun-dusun.
- Tanjung Kemala (Tandjoeng Kemale);
- Gunung Raja (Goenoeng Radje);
- Baru Lubai (Baroe Loebai);
- Kurungan Jiwa (Koeroengan Djiwe).
- Pagar Gunung (Page Goenoeng);
- Kota Baru (Kute Baroe);
- Beringin (Beringen);
- Aur (Auor);
- Prabu Menang (Permenang);
- Karang Agung (Karang Agong);
- Pagar Dewa (Pagar Diwe).
| 0 komentar |
Resepsi Pernikahan Lubai
Kajian Pernikahan Adat Lubai ini kami sajikan dari Perayaan Resepsi Pernikahan Adat Desa Jiwa Baru Lubai
Desa Jiwa Baru Lubai, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim Propinsi Sumatera Selatan . Desa Jiwa Baru terletak pada dataran rendah. Jarak dari Kota Palembang 120 KM dan dari Kota Batu Raja 70 KM. Mayoritas penduduknya adalah anak suku Lubai masuk rumpun suku Ogan. Melayu Palembang. Bahasa yang digunakan adalah mirip bahasa Melayu Deli. Agama yan dianut masyarakat mayoritas Islam. Mata pencaharian adalah petani Kebon Karet dan Nanas.
Perayaan Resepsi Pernikahan
Acara Perayaan Resepsi Pernikahan menurut Adat Jiwa Baru (dahulu namanya Kurungan Jiwa dan Baru Lubai) adalah sebagai berikut :
- Waktu penyelenggara Resepsi Pernikahan adalah pada Malam Minggu dimulai pukul 19.30 sampai dengan pukul 03.00 WIB. Dilanjutkan kembali pada hari Minggu dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB;
- Tempat penyelenggaran Resepsi Pernikahan adalah sebuah lapangan pedesaan yang diatasnya didirikan Tenda (dahulu tiang dari kayu dan atapnya dari pohon sejenis Rumbia dalam bahasa Lubai Sehedang). Tempat penyelenggaraan Resepsi Pernikahan ini dinamakan Bangsal yang didalamnya terdiri dari : Panggung untuk hiburan (Orkes atau Organ Tunggal) dan Panggung untuk kedua Mempelai Pengantin duduk bersanding serta orangtua masing-masing mempelai serta kursi tamu para undangan;
- Tamu undangan adalah para remaja Putra – Putri dari desa sekitar Jiwa Baru. Adapun tamu undangan orang tua terdiri dari para tokoh masyarakat, tokoh ada, tokoh agama serta kaum kerabat yang berdatangan dari jauh Kota Prabumuiih, Palembang dan sebagainya. Masyarakat Jiwa Baru yang tidak mendapat undangan Resepsi Pernikahan, hanya dapat menonoton dari kejauhan yaitu diluar bangsal;
- Prosesi Resepsi Pernikahan adalah dimulai mempelai pengantin Putera diringi keluarganya menjemput mempelai pengantin Puteri dan keluarga untuk menuju tempat Resepsi Pernikahan. Selanjutnya setelah kedua mempelai telah duduk bersanding di dalam bangsal acara dimulai dengan pembukaan, kata sambutan-sambutan. Setelah kata sambutan selesai ditampilkan hiburan dari Orkes ataupun Organ Tunggal sebanyak 3 (tiga) lagu. Selanjutnya acara yang paling meriah, unik dan heboh adalah pelelangan Kue dan Ayam Bakar. Acara lelang ini berlangsung selama 1 (satu) jam. Menurut adat Jiwa Baru, tamu undangan tidak memberikan bingkisan berupa uang di dalam sampul/amplop tetapi melalui acara lelang ini. Uang yang terkumpul lansung disebutnya jumlahnya. Sehingga masyarakat pedesaan dan tamu undangan dapat mengetahui berapa uang yang terkumpul. Sungguh unik dan hebooh;
- Acara santapan tempat bukan didalam bangsal melainkan disediakan tempat khusus. Tamu yang dapat santapan adalah mereka yang mendapatkan karcis;
- Acara hiburan dimulai pada pukul 22.00 WIB sampai dengan selesai.
Demikian sekilas masyarakat Jiwa Baru menyelenggarakan Resepsi Pernikahan, informasi lebih lanjut silahkan tulis komentarnya, penulis akan menjawab apa komentar dari pengunjung blog ini...
| 0 komentar |